detakbogor.com - Kepolisian dan Dinas Bina Marga Jawa Barat mencatat 36 titik rawan bencana alam longsor dan banjir di jalur mudik Jawa Barat. “Di jalur Pantai Utara Jawa terdapat 8 titik rawan, jalur tengah 6 titik, jalur selatan 12 titik, dan jalur penyangga 10 titik,” kata anggota Komisi Perhubungan DPR RI Yudi Widiana Adia, di Jakarta, Minggu (28/7/2013).

Berdasarkan data hasil rapat koordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Dinas Bina Marga Jawa Barat, kata Yudi, bencana yang mengancam jalur mudik dan jalur penyangga serta jalur alternatif adalah tanah longsor, lahan amblas, dan banjir.

Beberapa titik rawan longsor dan banjir antara lain mengancam jalur Cileunyi-Cadas Pangeran-Sumedang-Cijelag. Lalu, ada juga di jalur Nagreg-Limbangan -Gentong-Rajapolah, dan Jalur Nagreg-Kadungora-Leuweung Tiis-Garut. Titik rawan longsor juga terpantau di jalur Ciamis-Banjar-Batas Jawa Tengah.

Di jalur alternatif dan wisata, bencana longsor dan banjir tidak lepas dari pantauan potensi longsor. Semisal, di jalur Majalaya-Cijapati-Garut, jalur Bandung-Lembang-Tangkuban Parahu-Jalan Cagak-Subang, ada pula di jalur Purwakarta -Wanayasa-Cagak-Cikaramas-Sumedang, serta jalur Cipasung-Kuningan-Waled-Ciledug-Losari, dan jalur Majelengka-Talaga-Wado-Malangbong.

Selain itu, jalur alternatif sekaligus menuju kawasan wisata seperti jalur Soreang-Ciwidey-Rancabali-Balegede-Naringgul-Cianjur Selatan, juga harus menjadi perhatian pemerintah. Potensi jalur alternatif rawan longsor juga harus memantau jalur Cianjur-Sukanagara-Sindang Barang- Cianjur -Selajambe-Cobogo-Cibeet, jalur Bandung-Pangalengan-Talegong-Cisewu-Rancabuaya, Garut, serta jalur Cikajang-Cilauteureun.

“Titik-titik rawan longsor dan tanah amblas juga terdapat di jalur tol Cikampek dan Purwakarta-Bandung-Cileunyi. Juga di jalur kereta api Jakarta-Purwakarya-Bandung-Garut-Tasikmalaya-Banjar. Saya meminta pemerintah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik,” ucap Yudi. (PR)

Advertisement

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top